Berbagai
kata-kata yang coba dibangun dalam suatu konsep besar tentang mahasiswa
itu oleh kalangan-kalangan yang menyebut
diri mereka aktivis konsepsi. Ada kata yang mengartikan bahwa sebagai mahasiswa
itu kita berbicara dan berpikir akademisi, ada yang berpikir organisatoris dan
banyak yang bernada mahasiswa sebagai tangan kepentingan baik dia beraliran
kurang bersih dan ataupun seakan-akan berakhlak benar.
Kalau
lah saya beranggapan bahwa mahasiswa sekarang sama dengan pelacur ya bisa jadi
suatu ultimatum yang keras dalam rupa hinaan bagi arti kata mahasiswa yang
dibuat seolah-olah peran penting mahasiswa dalam bermasyarakat dan bernegara
ini. Agama-agama yang seharusnya memberi arahan tentang membangun dan mensejahterakan
masyarakat itu malah mengartikan kata
pelacuran itu selalu berbicara kotor dan tidak berharkat.
Mari kita berbicara arti kata Pelacuran itu
sendiri menurut KBBI dan pandangan lingkungan berarti bahwa mereka yang menjual
dirinya untuk kepentingan sesaat dalam hal melampiaskan nafsu-nafsu duniawi
mereka. Sebagai seorang pelacur mereka rela menjual jati diri mereka hanya
untuk memnuhi kebutuhan pribadi mereka dan melanjutkan keseharian mereka tanpa
memperhatikan caciaan atau cemoohan orang lain terhadap diri mereka
sendiri. Dengan melihat arti kata
pelacur ini apakah ada kesalahan ketika nyata nya mahasiswa sekarang layak nya
seorang pelacur yang selalu menjual dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar
sarjana dengan cepat sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pribadi mereka
dengan bekerja walaupun hanya sebagai karyawan atau bahkan budak oleh penguasa
tanpa memperhatikan lingkungan dan masyarakat mereka sendiri.
Melihat
relitas hari ini serasa mahasiswa kekurangan darah atau bahkan mahasiswa sudah
seperti dikemas agar menjadi budak Negara dengan mental kerupuk atau bahkan
ketika kita kembali ke zaman penjajahan mahasiswa sekarang layak nya aparatur
belanda nanti nya kemudian mereka bekerja di bidang nya sementara penguasa
menikmati hasil kerja mereka. Sebagai seorang mahasiswa banyak hal yang coba
saya klasifikasikan dalam memberikan pemetaan karakter mahasiswa saat ini.
Banyak mahasiswa yang kuliah dengan orientasi lulus kuliah cepat kemudian
mendapat IP tinggi dan kemudian bekerja menjadi Budak-budak intelektual Negara,
tipe-tipe mahasiswa seperti ini selalu berbicara tentang buku-buku serta
perpustakaan tanpa berpikir nasib sekitar dan tempat dia tinggal, dan senada
dengan itu segelintir mahasiswa berteriak-teriak tentang arti Negara dan mencoba
menkritisi kebijakan Negara kemudian mereka lulus kuliah dengan IP standar lalu
menjadi politisi yang hidup dan memperjuangkan kepentingan golongan dan
penguasa itu sendiri. Tipe-tipe mahasiswa ini biasa nya membuat rencana
kegiatan yang bersifat nasional atau pun internasional, kemudian rapat-rapat
sehingga acara itu sukses dan kepentingan organisasi serta pribadi mereka lebih
dikenal dan diperhatikan.
Kalau
lah saya kembali ke ajaran ketika masa orientasi mahasiswa baru, selalu
dikumandangan bahwa mahasiswa adalah agent of change, mungkin di zaman ini
pengertian itu tidak pantas dan sedap dikumandangkan lagi sebagai mahasiswa.
Ada baiknya arti kata itu dimasukkan dalam arsip sejarah-sejarah arti kata dan
peran mahasiswa. Agar perkataan bung Karno tentang “jangan sesekali melupakan
sejarah itu” di generasi selanjutnya dapat dipelajari oleh mahasiswa
selanjutnya agar budaya sekarang ini tidak berkembang dan membuat Negara ini
berhadil merdeka dalam artian sebenarnya yaitu memproduksi mahasiswa dengan
mental-mental mata garuda.bukan mental-mental kerupuk seperti ini.
Terimakasih
dan maaf kalau terlalu kasar, tidak teratur dan penuh hinaan serta tidak
memberikan solusi mengenai masalahnya, karena terkadang kita perlu melihat masa
lalu untuk membangun masa depan. Jadi liat dan dengarlah cerita mahasiswa
sebelum kita dan nikmati ceritan masyarakat sekitar kita, saya percaya akan
lebih membangkitkan kita tentang jiwa kesatria sebagai mahasiswa itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar